Sejarah dan Gaya Arsitektur Bangunan Masjid Cut Meutia

pixabay.com

Masjid merupakan tempat beribadah umat muslim. Di indonesia sendiri memiliki banyak masjid yang tersebar di seluruh penjuru pulau. Salah satu masjid yang ada di Indonesia adalah Masjid Cut Meutia. Masjid yang satu ini terletak di jalan Cut Meutia No. 1, Jakarta Pusat. Perlu kamu ketahui, masjid yang satu ini bukanlah masjid umum atau biasa seperti masjid-masjid lainnya. Masjid Cut Meutia ini merupakan masjid yang memiliki banyak latar belakang sejarah dan agendanya cukuplah panjang. Kamu bisa mampir ke masjid yang ada di Jakarta Pusat ini pada saat berada di DKI Jakarta lagipula untuk akses kesana dapat ditempuh dengan mudah karena berada di pusat kota. Selain berkunjung ke sana, kamu bisa melakukan ibadah di dalam sana karena akses terbuka untuk umum.

Sejarah dari Berdirinya Masjid Cut Meutia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya masjid di jalan Cut Meutia ini memiliki banyak sekali latar belakang sejarah. Maka kali ini akan sedikit membahas sejarah dari Masjid Cut Meutia.

Masjid yang bernama Cut Meutia ini merupakan bangunan dari gedung Belanda. Dari sinilah, masjid ini memiliki unsur arsitektur yang khas dengan Belanda yang juga dipadukan dengan kaligrafi yang ada di dalam seni Islam. Bangunan ini telah berdiri dari tempo waktu yang lama dan malah menjadi saksi orang Islam yang beribadah di sana untuk meminta kepada Tuhan dengan berdoa. Sebenarnya pasti ada yang penasaran, kenapa masjid ini diberi nama Cut Meutia? Karena, nama dari masjid ini diambil dari jalan yang digunakan sebagai tempat masjid itu berdiri.

Masjid bernama Cut Meutia ini merupakan masjid yang menggunakan gedung Belanda. Sebenarnya, gedung ini sendiri merupakan kantor milik perusahaan Belanda. Dan, perusahaan itu memang bekerja untuk mengembangkan serta membuat kawasan bernama Gondadia. Selain sebagai perusahaan milik Belanda, ternyata bangunan tersebut pernah dialih fungsikan menjadi kantor pos Belanda. Selain kantor pos, ada juga sebagai kantor jawatan kereta api dan juga kantor AL Jepang. Banyak sekali patinya, sejarah di dalam Masjid bernama Cut Meutia ini.

Membahas sedikit sejarah, perlu kamu ketahui bahwasannya setelah Indonesia merdeka gedung Belanda yang dijadikan sebagai masjid ini mampu untuk menampung 3000 orang jemaah. Selain itu, perlu kamu ketahui bahwasannya masjid ini dulu menjadi KUA, kantor Sekretariat MPRS, dan kantor urusan perumahan.

Di dalam masa Gubernur Ali, gedung buatan Belanda ini dihibahkan ke PEMPROV DKI JAKARTA. Pada kenyataannya, sebelum adanya keresmian perubahan gedung menjadi masjid ini pernah ada wancana akan dirubuhkan karena tidak ada gunanya sama sekali di masyarakat sekitar. Dan, berkat usulan dari Jend.AH. Nasution inilah yang membuat gedung Belanda menjadi Masjid untuk tempat ibadah umat Islam. Masjid ini diresmikan pada tahun 1987 dan sampai sekarang masjid yang satu ini merupakan bentuk warisan budaya makanya bentuk dari bangunan Belanda ini dipertahankan. Walaupun begitu, unsur islami juga ada di dalam bangunan sebagai bentuk akulturasi antara Belanda dan Islam.

Perlu kamu ketahui, bahwasannya Masjid yang merupakan bangunan Belanda ini tidak hanya dikunjungi oleh warga-warga lokal melainkan wisatawan asing juga berkunjung ke sana baik mualaf ataupun umat islam yang sudah menyandang islam sejak lahir.

Bentuk Arsitektur dari Masjid Cut Meutia

Setelah mengetahui sedikit sejarah dari berdirinya Masjib bernama Cut Meutia, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai arsitektur dari masjid bangunan Belanda.

Bangunan dari masjid bernama Cut Meutia ini memiliki gaya arsitektur bangunan bergaya Belanda dan di dindingnya ini terdapat seni kaligrafi. Jadi, bangunan ini sangatlah berkolaborasi dengan seni kaligrafi Islam. Masjid ini berdiri kokoh dengan warna bangunan yang khas putih semua. Selain itu, sebenarnya gaya dari bangunan masjid ini sangat erat dengan Art Nouveau dan memang seperti bangunan Gereja. Hal yang unik dari segi arsitektur masjid yang satu ini adalah menara kubah dan atap sendiri tidak memiliki unsur Islamnya.

Membahas tentang masjid ini yang pada sebelumnya menonjolkan arsitektur pada bagian luarnya, untuk bagian dalamnya sendirilah akan nampak unsur Islamnya. Unsur Islam ini sendiri di dalam masjid telihat pada kaligrafi yang ada di dinding, jendela, dan balkon. Walaupun begitu, unsur kaligrafi ini sebenarnya tidak terlalu ditonjolkan karena mengunggulkan nuansa dari interior yang begitu antik. Selain itu, yang menunjukkan nuansa Islam di dalam arsitektur masjid ini adalah mihrab utama masjid ini. Yang paling unik dari mihrab di dalam masjid ini tidaklah langsung terarah pada arah Mekkah melainkan mihrab ini terletak dengan penyesuaian denah yang ada di dalam bangunan. Mengapa bisa begitu? Karena, bangunan sendiri ini telah berdiri dengan tidak menyesuaikan arah kiblat.  Jadi, penyusunan dari karpet mushola ini memang menyesuaikan kondisi kiblat walaupun kondisi bangunan tidak mendukung. Kamu ingin menghibakan karpet mushola untuk masjid yang satu ini tetapi tidak tau harganya? Untuk harga karpet mushola ini cukuplah beragam, kamu bisa mencarinya di internet.

Begitulah singkat informasi mengenai masjid bernama Cut Meutia ini berdiri dengan beragam latar belakang dan juga keunikan arsitekturnya. Walaupun, masjid ini bernuansa Belanda dan pencampuran dengan nuansa Islam. Banyak orang yang mengunjungi tempat yang satu ini sebagai wisata religi.